XCH Steven's Journal

Have Dream Will Travel~

Common Sense Yet Not So Common~

Hello, di tengah kesibukan master degree gw yg padat merayap a.k.a macet ala ibukota negara tercinta Jakarta, gw mulai merasakan bahwa ilmu - ilmu yg gw dapatkan di program Master of Information Systems ini sebagian besar adalah common sense! Dan gila-nya gw harus bayar mahal untuk mempelajari hal - hal umum ini. Bukan memandang remeh yah, tapi memang sih pada dasarnya semua ilmu tentang manajemen bisnis maupun teknologi pada dasarnya adalah common sense yang bisa didapatkan seiring bertambahnya pengalaman loe. Tapi seiring berjalannya waktu, gw kembali sadar bahwa gw mendapatkan hal yang lebih daripada itu. Expand network globally, cultural awareness, dan best practice merupakan extended experience yang mungkin ga diajari secara langsung tapi secara indirectly gw menjadi paham mengenai hal tersebut.

Yang namanya study abroad, otomatis teman - teman sekelas loe bakalan berasal dari lintas negara, lintas benua, dan lintas alam. Dan hampir semua subject yang gw ambil melibatkan group project dengan bobot yang gak main - main (bahkan sampai ga ada exam lho!). Sehingga secara ga langsung loe bakalan dituntut untuk berkolaborasi dengan alien orang asing. Nah di sini kerennya, sebagai bagian dari masyarakan yang multi-etnis, multi-budaya, dan multi-agama, loe bakalan mengerti arti yang namanya toleransi dan bagaimana deal with those people! It's common right? Yet it's uncommon! Kenapa? karena pada awalnya kata toleransi itu memang gampang dikatakan namun ternyata susah dilakukan. Beberapa kali gw 1 group dengan orang India, Russia, China, dan Australia. Dan mereka semua memiliki karakteristik dan etos kerja yang berbeda - beda, sehingga gw harus adjust dengan situasi yang ada. Banyak orang yang ngomong kalo ilmu praktikal itu lebih berharga dibandingkan teori aja , dan gw percaya hal ini benar adanya hahaha.

Hampir semua subject yang gw ambil melibatkan case study, dan semua case study itu memerlukan critical decision. Tentunya loe diposisikan sebagai seorang dengan authority yang cukup untuk membuat decision tersebut. Case study dari Harvard Business Review dan MIS Quarterly udah bisa dibilang jadi makanan sehari - hari gw. Tentunya semua dalam bentuk digital, sehingga gw mulai tau rasanya menjadi pacman yang harus makan makanan yang sama berkali - kali dengan situasi problem (setan di pacman) yang selalu mengejar - ngejar loe which is sucks and intimidating at the same time. But, gw akhirnya kembali sadar bahwa itulah kesempatan gw untuk merasakan pressure di situasi yang mencekam dan bagaimana gw akan deal dengan hal tersebut. Bisa dibilang MIS itu lebih mengajarkan are of making decision. Bagaimana loe menerapkan framework - framework, teori - teori, dan notable case untuk mengambil keputusan. It's never been easy, namun practice make perfect right? So, apapun masalahnya... minumnya tetap teh botol sosro... best practice harus selalu diterapkan.

Gw sebagai lulusan informatics yang biasanya deal dengan computer dan coding benar - benar menyadari bahwa program studi MIS ini memang berada di luar comfort zone gw karena it teach me how to deal with people, understand the politics, and act accordingly. So, gw membuat pilihan yang tepat untuk mempelajari ilmu 'orang atas' alias upper management sehingga gw ga akan stuck sebagai seorang technocrats (teknologi sebagai solusi setiap masalah) apalagi caratan... My career will be interesting sooner or later xD~

From Melbourne With Love~ *mumpung masih norak hihihihi*

Life 101

 Haloooo, gak kerasa uda 6 bulanan gw tinggal di Negara antah berantah Melbourne, dan gw mulai menyadari arti kehidupan *dramatic sound fx playing....* oke itu lebay... tapi sejujur - jujur-nya hidup di sini ga mudah... Bahkan gw sempat mempertanyakan kenapa gw mengambil pil merah dan bukan pil biru... Setelah mengalami badai otak dengan kecepatan 200km/jam akhirnya gw sampai ke satu jawaban yaitu gw ingin mencari tantangan dan pengalaman lebih instead of so-ordinary life.

Melbourne! sebuah kota di bagian Selatan Australia yang bisa dibilang cukup lively namun lifestylenya agak laid-back jadi kalo bisa dianalogikan maka kota ini hampir memiliki karakteristik yang sama dengan Bandung di negara tercintah. Lalu, karena terletak di Southern Hemisphere, maka cuaca di kota ini berbeda dengan kebanyakan image orang - orang tentang luar negeri. Winter pada pertengahan tahun dan summer pada akhir tahun cukup mengejutkan bukan *kalo ada yg mau bilang "terus gw harus bilang WOW gitu?" dipersilahkan...* Untuk culture dan arsitektur kota ini pun mengingatkan kita kepada Inggris pada jaman pertengahan yang sepertinya dapat dimaklumi karena Inggris memiliki pengaruh yang kuat kepada negara Australia yang merupakan commonwealth-nya Inggris.

Homesick, salah satu fenomena yang umum melanda seluruh anak muda jaman sekarang... Oh wait, itu "galau"... back to the definition of homesick, sebuah fenomena dimana loe merindukan kampung halaman karena merasa ga betah di tempat perantauan itu memang umum terjadi, gw pun merasakan hal tersebut untuk minggu - minggu pertama di Melbourne, tetapi karena gw melihatnya dengan kacamata minus 4 positif maka fenomena ini pun berlalu begitu saja dan mulai enjoy the new beginning!

Tinggal sendiri (well berdua sih sama flat-mate gw orang Indo juga) di sebuah apartment di central business district di Melbourne memaksa gw untuk belajar time-management untuk mengatur keseimbangan antara study & life. Karena selain harus belajar, gw juga harus ngurus dari cucian sampe masak. Yap, loe ga salah baca... gw masak lho HAHAHA *evil laugh* However untungnya ga ngebakar apartment saat nyoba-nyoba LOL... Memang sih, survival cooking itu sepertinya sudah sesuatu yg wajib untuk setiap student yang ingin menghemat pengeluaran ketika hidup di perantauan (cieee bahasa gw *hueek*).

Studi post-grad a.k.a Master's degree a.k.a S2 bukanlah hal yang simple dan bahkan ga ada sama-sama-nya sama undergrad a.k.a S1. Kalo di S1 loe cukup mengaplikasikan suatu teori yang uda diberikan untuk suatu kasus tertentu, tidak demikian dengan S2. Di S2, loe dituntut untuk menerapkan best practice dari jurnal akademik yang ada untuk kasus - kasus tertentu dan yang lebih parahnya loe harus menambahkan value dalam meresponi kasus tersebut berdasarkan pengalaman atau persepsi diri yang cukup independent asal tetap sejalan. Jadi berpikir kritis dan berani menyatakan suatu teori benar / salah merupakan hal yang mutlak jika ingin mendapatkan nilai yang tinggi. Tak bisa dipungkiri, kesibukan gw sebagai post-grad student dipenuhi dengan jutaan jurnal dan konsep - konsep dengan tingkat advanced yang cukup membuat pusing sembilan keliling *karena tujuh terlalu mainstream...*

Komunitas Indo @ Melbourne, di sini gw tergabung dengan komunitas ICM Melbourne University (Indonesian Campus Ministry) yang dinaungi oleh gereja Replique Ministry (sebuah gereja Indonesia di Melbourne). Gw cukup merasa grateful untuk bisa mengenal komunitas ini, karena believe me ketika loe berada di suatu komunitas (ga perlu yang besar) yang solid maka loe akan berasa seperti di rumah sendiri, bisa dibilang keluarga besar tanpa ikatan darah alias extended family. Interestingly, sebagai seorang yang introvert, gw belajar banyak hal tentang happiness dalam kebersamaan.

Last but not least, sebagai seorang gamer... gw suka akan yang namanya level-up. Dan my life di Melbourne ini memacu diri ke ambang batas sehingga gw dapat level-up to the whole new level! Interesting life ahead~ Cheers!

- "Right now, I'm feeling like I'm living the dream!" -
 

H-1 Suddenly Melbourne

Hi guys, akhirnya sukses nyuri - nyuri waktu untuk update blog. Gw punya pengumuman penting nih hohoho.... besok gw ke Melbourne!!!!! *krik-krik-krik-krik* headbang ke meja. Ga ada ujan, ga ada angin, ga ada Godzilla nyasar trus gw berencana mendamparkan diri gw di negeri orang yang asing seasing-asing-nya, nggak gitu juga sih sebenarnya gw uda merencanakan ini jauh - jauh hari kok... Demi melanjutkan studi ke tahap master degree untuk kabur dari kenyataan dunia kerja yang ga ada enak-enaknya menuntut ilmu yang lebih tinggi.
 
Kenapa Melbourne? Tanya kenapa? jujur aja gw jg bingung... Jadi cerita awalnya begini.... gw buka Atlas (ada yg ga tau Atlas?? kasian amad....) trus jatohin pensil dan kena Melbourne.. jadi deh.... Well ngawur-nya terpaksa dihentikan sampai di sini karena takut ada konflik kepentingan yg mengancam kelangsungan hidup gw di kota Melbourne nantinya T_T. Nah, gw milih Melbourne karena di kota ini ada University of Melbourne yang uda terkenal sebagai universitas dengan peringkat 31 dunia. Karena semboyan gw itu adalah "live the hardcore way!", ditambah yg namanay studi di luar negeri itu memang ga mudah, kenapa ga sekalian aja yg top of the top karena gw ga suka yg mediocore hohoho. Menurut gw, babak belur mending sekalian parah daripada lecet - lecet doang *oke statement ini salah...*.  That's why gw milih kota ini sebagai tujuan studi gw untuk 2 tahun ke depan.
 
So, untuk 2 tahun ke depan gw bakal tinggal di Melbourne, studi di University of Melbourne, belajar bahasa Melbourne English secara aktif, dan hopefully bakal mendapat gelar Master of Melbourne Information System. Finally, Visa uda beres, Confirmation of Enrollment dari Melbourne University uda di tangan, dan koper jahanam berberat 32kg & backpack 6kg uda melambai - lambai minta digotong.... Penerbangan besok akan berlangsung 6 jam dan akhirnya bisa bilang "ADIOS BUENOS INDONESIA" *dan gw baru sadar... barusan itu bahasa Spanyol* Jangan lupa dukung akyu yaaa... (loooh???)

A Little Not Important Update About Me~

Well, sudah setahun lebih gw cukup sibuk dengan beberapa hal seperti menyelesaikan ikatan dinas beasiswa gw sebagai junior programmer (yak sekarang gw udah jadi programmer beneran hehehe), mengobok - obok beberapa project IT, memperlancar bahasa alien english, loot hunting & jualan di diablo 3, dan ngejerumusin ngajak beberapa anak orang ke sebuah game online bernama Guild Wars 2.

First job, menurut beberapa orang ini merupakan titik start anda yang menentukan diri loe ke depannya. Gw setuju dengan pendapat ini, karena gw pribadi merasa sangat beruntung dimana orang galau mencari kerja, malah pekerjaan yang mencari gw which is kontrak beasiswa yang wajib dikelarin demi mendapat ijazah. Sebagai seorang junior programmer gw banyak belajar dari senpai - senpai yang sudah lebih dahulu mendahului gw bekerja di sana. Dengan situasi yang kondusif dan suportif gw banyak belajar mengenai beberapa hal yang penting bahkan sampai hal geje nan konyol sekalipun terasa menyenangkan! Well saking stressnya kali ya hidup seorang programmer yang selalu dihadapkan dengan bahasa goib coding. Overall pengalaman menjadi seorang junior programmer cukup menyenangkan dan gw mendapatkan suatu gambaran yang jelas tentang sebuah bisnis IT. Bagi saya first job memang crucial untuk menentukan mau jadi apa sih loe ke depannya? What do you want to do for living? Obvious answer will come from your first job experience!

Selepas dari hidup gw sebagai seorang junior programmer, gw memilih untuk menjadi seorang pengganguran berdasi IT freelancer. Beberapa project pun gw tangani, dari membantu membuat beberapa module java untuk supply chain management system dari salah satu perusahaan konsumsi, event organizer planner system dari sebuah perusahaan EO, dan HRIS report smart styler dari sebuah perusahaan multinasional. Perasaan pertama gw menjadi seorang IT Freelancer adalah adanya tanggung jawab yang jauh lebih tinggi sebab kali ini tidak ada lagi bos yang akan berdiri melindungi loe, namun hanya loe seorang diri yang bertanggung jawab dengan pekerjaan loe. Self Discipline & Quick Learning akan sangat menentukan kesuksesan seorang freelancer dan itulah faktor yang membedakan seorang freelancer dengan unemployed. Sampai saat ini pun gw menikmati flexibelitas seorang freelancer sehingga memungkinkan gw untuk merencanakan goal gw ke depannya which is study S2 di overseas reputable university.

Diablo 3, sebuah game bawaan blizzard yang cukup menarik (pada awalnya saja, and yes ini review negatif dari gw, so diablo 3 fanboy silahkan angkat kaki hus hus hus~). Sistem DRM (harus selalu online untuk memainkan game ini) menjadi kontroversi di antara penggemar diablo. Bagi gw pun hal tersebut menjadi masalah sebab itu berarti tanpa internet gw tidak dapat memainkan game ini. Yang kedua adalah mengenai Real Money Auction House, loe gak salah membaca, real money trading dilegalkan & difasilitasi di game ini! Komersil sekali bukan? Drop yang menyedihkan, roll status equipment yang menyedihkan, dan lack of end game content menjadikan Diablo menjadi sebuah game yang tidak sebanding dengan penantian game ini yang mencapai 12 tahun! But, Lucky me gw berhasil balik modal dengan memanfaatkan real money auction house game ini, so ga terlalu kecewa lah.

Guild Wars 2, sebuah game MMORPG besutan ARENANET dan NCSOFT yang gak gw sangka-sangka akan gw mainkan. Gw sendiri tidak menyangka akan menjadi salah satu Guild Wars 2 Fanboy, namun game ini berhasil menyihir gw untuk menantikan game ini hanya dengan beta - beta yang diberikan pada akhir weekend selama 72 jam saja pada waktu yang ditentukan oleh ARENANET. Game Online US ini dibuat berbeda dengan game online yang ada pada pasaran saat ini dimana yang semuanya mengikuti pola sukses WOW sehingga gameplaynya menjadi WOW-like. ARENANET membuat game ini dari bottom up dengan mengabaikan pakem WOW sehingga bisa dibilang hal ini membuat Guild Wars 2 menjadi MMORPG revolusioner yang superior dibandingkan MMORPG yg sudah ada saat ini. Bahkan beberapa teman gw sukses gw jerumuskan ajak ke dalam game ini hahay~

Skripsi? Shikaku Puzzle? Suicide Mission? Absolutely BriliantXD

Hai, masih ingat saya @_@, semoga blog ini masih ada di bookmark anda yah :D (kalo belum tekan Control + D sekarang juga XD). Udah lama banget saya ga update nih blog, huhuhu maap - maap. Hal ini juga diakibatkan karena kesibukan saya yang luar biasa menghadapi akhir - akhir kuliah @@~ apalaagi yang namanya skripshit skripsi. Pada awal semester kemarin di tengah kebingungan nentuin topik, saya kebetulan sering memainkan puzzle - puzzle buatan nikoli karena kurang kerjaan berniat mengasah kepintaran. Salah satunya adalah puzzle shikaku. apa sih shikaku itu? Nih contoh permainan shikaku sebelum dan setelah di selesaikan silahkan lihat sendiri.
shikaku puzzle sebelum dan setelah di selesaikan.
jadi aturan permainannya simple, pada papapn permainan terdapat beberapa angka yang tersebar di atasnya. Setiap angka itu merepresentasikan ukuran dari partisi mereka itu sendiri. Partisi yang mungkin terbentuk hanya yang berbentuk persegi dan persegi panjang saja. Dengan aturan tersebut, permainan ini dapat dilakukan hingga solusi ditemukan. Oke, kira - kira anda uda mengerti yah sekilas mengenai puzzle ini. Nah yang jadi soal tuh bukan masalah permainan ini ataupun cara memainkannya. Namun karena saya ga dapet topik, saya iseng - iseng menulis judul ini jadi judul skripsi saya, hahaha like a suicide mission =.=a. Yang namanya mencari solusi so pasti perlu beberapa teknik kan. Otomatis teknik - teknik ini memerlukan penerapan dari smart system dan itu cakupan dari major artificial inteligence, sebenernya itu normal ajah, yang gila di sini FYI major gw tuh database dan software engineering. Ok itu saya katakan seperti suicide mission karena saya jelas - jelas tidak ngerti sama yang namanya artificial inteligence itu sendiri hahaha. Setelah cerita ngolor ngidul sama dosen pembimbing saya sampe berbusa tuh mulut, berhari - hari ga tidur karena main game coding, bertapa di gunung laut dan udara (lhooo???) akhirnya selesai juga nih skripsi berupa sebuah program komputer. Program ini gw namain shikaku solver karena emang tujuannya mencari solusi dari permainan shikaku apapun bentuk, soal, maupun baunya (lhoo lagi kan? wkwkwk). Jadi cara kerja secara umumnya yah gw nerapin aturan - aturan logika secara heuristik di pasang ke papan permainan sehingga tidak ada lagi partisi yang harus letaknya dan menyisakan beberapa angka yang memiliki lebih dari 1 partisi saja. Karena heuristik aja ga cukup, makanya diperluin bantuan dari algoritma genetika. Mungkin sebagian orang bingung apa sih algoritma genetika itu. Nah gw akan bahas ini kapan - kapan kalo inget... intinya sih kita punya sekumpulan populasi yang dibangkitkan secara acak. Anggota dari populasi ini merupakan tebakan komputer akan solusi permainan. Lalu seluruh anggota populasi ini akan melalui proses perkawinan dan mutasi sehingga menjadi mutant dan kemudian menjadi x-men (oke ngawur) pada generasi berikutnya hingga solusi ditemukan. Berikut adalah screenshot dari program yang saya buat selama 4 bulan +/- (walaupun kenyataannya, nih program kalo full dikerjain cuman makan waktu sekitar 50jam kerja sedangkan 4 bulan = 4 x 30 x 24 = 2880 o_O gw ngapain ajah yah wkwkwk).
Intinya di program ini kita dapat masukin puzzle dengan 3 ukuran (7 x 7, 10 x 10, dan 15 x 15). Lalu kita bisa ngatur tuh parameter dari algoritma genetika (kalo ga maw pusing, jangan diubah - ubah). Terdapat juga beberapa puzzle bawaan yang saya uda masukin untuk ketiga ukuran tersebut, lalu tinggal klik solve deh dan liat berapa lama solusi ditemukan XD. Programnya bisa di download di sini (shikakusolver.exe sama puzzle filenya). Dan puji Tuhan pada tanggal 21 kemarin udah sidang dan lulus dengan nilai A wkwkwkwk. Walaupun pada awalnya saya sempat pesimis, karena ga tau mesti ngapain, tapi emang sih kalo kita tugas akhir dan fokus serta pertimbangin masukan - masukan dosen pembimbing, otomatis tuh masalah bisa kita selesaiin. hahahaha oh iya tuh programnya ga termasuk source codenya yah maklum rahasia perusahaan XD wkwkwk. Oke deh karena saya uda lulus, saya jadi banyak punya waktu luang, so stay tune di blog ini yah, bakalan sering gw update deh XD~ hahay.

I'm Back | Connecting PC - HDTV over HDMI :D Simple Guide By Me~

Ok, setelah kesantaian kesibukan beberapa bulan ini  yang membuat saya malas tidak sempat untuk melakukan update blog ini. Namun beberapa pengalaman yg memaksa saya muter otak even on holiday? menarik hendak saya share, so stay tune :D

Ga perlu berpanjang lebar, beberapa minggu yg lalu setelah menabung susah payah saya akhirnya memiliki sebuah HDTV buatan LG dengan seri LH50Series sebesar 37" wide screen 1080p HD enable lengkap dengan 3 HDMI port serta kekontrasan yang sangat luar biasa (ok nyombong-nyombongin mode off dolo), memang sih HDTV ini cukup menguras kocek namun setelah melihat kualitas yang ditampilkan "oh my gosh, it's unbelieveable" (jgn kira gw norak ya... maklum 20 taon idup bersama tv tabung CRT kesayangan wkwkwk). Eitz tidak berhenti sampai di situ saja, turut memeriahkan acara "bombardir kantong saya" kabel HDMI sepanjang 10 meter pun masuk ke parade tersebut. Kenapa harus 10 meter? coz PC gw letaknya cukup jauh dengan HDTV baru gw. Setelah membeli semuanya akhirnya sampai juga ke tahap pemasangan, dengan bodohnya gw lupa memastikan apakah Graphic Card saya support HDMI cable, yg ternyata terbukti bahwa Graphic Card Nvidia GeForce 9800 GTX2 tidak memiliki port HDMI (how sad...). Fortunenately, dalam kesedihan yg mendalam (apa seeh ==a....) saya mencoba membuka box graphic card dan ternyata menemukan sebuah DVI-HDMI dongle yang memungkinkan melakukan converting DVI ke HDMI (hip... hip... Horee!~). Setelah dipasang dan ditest dan ternyata tampil dengan sempurna di HDTV, serasa ingin melompat kegirangan rasanya. Saat yang dinanti - nanti pun tiba, apalagi kalo bukan test nonton film 1080p (BluRay :D) "thats the reason why HDMI is a must :p", tapiii "WHAAAAAAAT...?" no sound at all... mampus de gw... Dengan bingung, saya coba melakukan googling mencari informasi mengenai masalah tidak ada suara yang terkirim ke HDTV melalui HDMI. Pencarian berbuahkan keputus-asaan yang makin mendalam (apaan sih bahasa gw... wkwkkw) hampir semua orang yg mengalami masalah ini dapat diselesaikan hanya dengan memasang kabel SPDIF_OUT di dalam cassing PC yang menghubungkan antara motherboard dengan graphic card, namun tidak ada yg menggunakan dongle DVI-HDMI seperti saya, rata - rata mereka menggunakan HDMI port langsung! Tapi gw pikir ga ada salahnya toh mencoba~ selesai dipasang kabel SPDIF-nya, ternyata memang benar suara sukses terkirim ke HDTV~ Bravo~
Untuk graphic card yang baru - baru tidaklah dibutuhkan lagi colokan SPDIF_OUT karena pada graphic card terbaru sudah terdapat sound card built in untuk mengatur suara melalui HDMI, "damn... this make me want to buy a brand new graphic card ASAP T_T".
Penjelasan : Secara logika saya dan wikipedia, DVI hanya mampu mengirimkan sinyal video saja, berbeda dengan HDMI yang mampu mengirimkan sinyal video dan audio secara bersamaan. Namun ada 1 hal yg tidak dicatat oleh wikipedia yaitu bahwa dongle DVI-to-HDMI ternyata mampu untuk mengirimkan sinyal suara sekalipun. Sehingga percobaan yang saya lakukan sukses mematahkan teori beberapa orang sok tau yang menyesatkan di forum support-nya nvidia ~ hahaha
So pengalaman yang saya alami selama liburan ini ga hanya ini doang, lain waktu n kesempatan pasti saya share lagi, so Stay Tune n Enjoy XD~

Unleash The Prestige Power w/ ToneWork Effect XD

Yo bro, mungkin sebagian dari kalian yang ngikutin posting gw dari awal uda mengetahui kalo gw termasuk gitaris wanna-be yang masih cukup bodoh hebat (ok percaya yang dicoret aja =_= coz ada pepatah di atas langit masih ada langit kan sedangkan gw masih di bumi gimana dong? T_T haiz GJ dah...). Eniwei Setelah sekian lama nabung secara ga jelas alias masuknya sedikit tapi keluarnya banyak -___-a i'm really bad with the management things. Akhirnya ortu gw kasian sama gw jg keknya, akhirna ditambahin banyak dikit duitna. Finally beberapa hari yang lalu kebeli juga gitar idaman gw sejak sekian lama yang merupakan keluaran ibanez seri prestige dengan series RG1570 Mirage Blue, Made in J-Craft Team (Japan).
buat sekedar info aja, kalau dari dulu gitar listrik pertama gw tuh buatan fender stratocaster standart, sekarang pengen coba beralih ke ibanez karena gw cukup tertarik dengan series prestigenya yang bisa gw bilang cukup fantastis dengan harga yang bombastis which is artinya membom abiz kantong gw sampe tak bersisa... that's true man! google it if u dun't believe me =_=a. 
Nah pointnya di sini kenapa gw milih gitar ini? mungkin jawabannya simple aja coz it's my first love! ga perlu ada alesan lebih kan selain yang namanya cinta hahahah.

Selain bentuknya yang cukup nyentrik bahan kayunya yang mantab banget khas gitar buatan jepun gitu de. Mungkin aspek lain yang gw pertimbangin adalah ibanez seri prestige memiliki kelebihan di bagian necknya which is tipiz banget tapi kuat nah ini enak banget dah kalo dipake buat maen rhythm apalagi melodi ~_~. Pickup bawaannya pun sudah cukup kompeten buat dipake dimana bridgePU-nya make Vintage 8 yang sangat amat manteb buat maen melodi karena overtone-nya begitu terdengar, MiddlePU-nya make Single 1 yang pribagi gw bilang cacad dan gw saranin sih ganti pake PU EMG humbuckers buat suara yang lebih mengigit :) terus NeckPU-nya make Vintage 7 yang bisa dibilang raja-nya untuk maenin rhythm karena selain overtone-nya yang harmonis tetapi memiliki kejelasan suara yang mantab XD. Buat sisanya sih standar aja sih alias ampir ga ada bedanya sama gitar original laen gitu deh.
Kalo punya gitar tanpa efek tuh ibaratnya macan ganas tapi ompong, so akhirnya gw mutusin untuk beli gitar effect buatan ToneWork yaitu KORG-AX3000G. Kembali muncul pertanyaan... "duit darimane??" "kenapa KORG AX3000G?" (pura-pura bego mode=on /lala) jadi giniii... setelah sukses ngerampok bank (gila kesannya gw jahat amat ya wakakakaka~) AX3000G tuh mungkin bisa dibilang powerfull banget coz dari header, amps, rack, sampe ke effectnya pun sudah dicover oleh efek gitar yang satu ini selain itu efek ini juga dilengkapi dengan built in suara sampe 72 preset yang uda pastinya unik - unik dah. Mungkin yang membuat gw membeli nih effect mungkin karena tingkat customize-nya yang cukup tinggi sesuai dengan taglinenya which is "Make your sound yours". Kalo buat amplifiernya sih standard BOSS kotak imut duank karena uda rada lama jadi males nampilinnya hahaha debu dimana2 =.= jiaaah ketauan de jadi maluuuw @.@'
Ok, mungkin itu sekedar nyombongin diri pameran equipment rigs baru gw yang mungkin bisa nambahin masukkan buat pertimbangan kalo temen - temen sekalian mau membeli equipment rigs juga. Dijamin deh ga kecewa so Enjoy Your Life n Stay Tune Here XD~
PS: ga semua yang dicoret itu bener, dan hanya lelucon belaka~ (ga semua means ada... LOL tergantung interpretasi anda XD)